Pertanian berkelanjutan
(sustainable agriculture) adalah pemanfaatan sumber daya yang dapat
diperbaharui (renewable resources) dan sumber daya yang tidak dapat
diperbaharui (unrenewable resources), untuk proses produksi pertaniannya adalah
menekan dampak negatif terhadap lingkungan seminimal mungkin. Keberlanjutan
yang dimaksud meliputi : penggunaan sumberdaya, kualitas dan kuantitas
produksi, serta lingkungannya. Proses produksi pertanian yang berkelanjutan
akan lebih mengarah pada penggunaan produk hayati yang ramah terhadap
lingkungan.
Salah satu alasan
mengapa harus berlanjut adalah pengalaman selama ini dimana input tinggi telah
menyebabkan degradasi lahan secara nyata. Sebagai contoh penggunaan pestisida
yang berlebihan menyebabkan resurgensi, resistensi dan munculnya hama penyakit
sekunder. Sehingga dengan konsep pertanian berkelanjutan ini dapat mengurangi
penggunaan input seperti pestisida secara besar-besaran.
Penggunaan pupuk yang
berlebihan malah menyebabkan pertembuhan vegetatif yang tak diinginkan dan di
daerah hilir menyebabkan eutrofikasi (suburnya perairan akibat akumulai hara
oleh aliran air). Lahan sebagai penopang utama telah rusak, maka akan sangat
mahal biaya yang harus dikeluarkan dan dimasa yang akan datang anak cucu hanya
ditinggali barang sisa kurang bermutu. Pada hal harapakn kita semua generasi
yang akan datang harus lebih baik daripada generasi saat ini.
Langkah operasional
yang bisa dilaksanakan adalah : melaksanakan pengolahan tanam minimal, sebanyak
mungkin menggunakan pupuk organik, melaksanakan pengendalian hama penyakit
dengan bahan yang ramah lingkungan.
Pertanian organik
merupakan salah satu bagian pendekatan pertanian berkelanjutan, yang di
dalamnya meliputi berbagai teknik sistem pertanian, seperti tumpangsari
(intercropping), penggunaan mulsa, penanganan tanaman dan pasca panen.
Pertanian organik memiliki ciri khas dalam hukum dan sertifikasi, larangan
penggunaan bahan sintetik, serta pemeliharaan produktivitas tanah.
Contoh sustainable
agriculture adalah di Sleman, tepatnya di jalan kanigoro ,Pomahan. Para petani
disana menggunakan pupuk organik seperti kompos, melakukan sistem tanam secara
tumpang sari, menggunakan mulsa. Hal-hal tersebut merupakan contoh pertanian
berkelanjutan secara sederhana.
Penggunaan mulsa
sistem pertanian tumpang sari
penggunaan pupuk organik (kompos)
Daftar pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar